-->

Type something and hit enter

author photo
By On
Hallo Gan, saya kembali lagi membagikan sedikit informasi yang mungkin bisa menambah sedikit wawasan kalian. Konsep blog saya yaitu berbagi atau sharing informasi, pengalaman, aktiftas, kegiatan yang mungkin memiliki nilai dan makna yang saya coba terapkan pada setiap artikel. Jadi sekali lagi saya hanyalah ingin berbagi sebagian informasi yang ada dan merangkumnya.

Ibu hamil pastinya ingin selalu memberikan yang terbaik untuk janinnya. Salah satunya adalah dengan mengontrol makanan yang ibu makan. Tentu ibu hamil ingin memberikan nutrisi yang terbaik bagi calon bayinya kelak agar ia tumbuh sehat dan cerdas. Janin sangat membutuhkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam kandungan.

Untuk mencapai hal tersebut, tidak heran jika ibu mulai makan makanan yang bergizi saat hamil. Keluarganya pun ikut menyediakan semua makanan yang bergizi untuk ibu, mulai dari buah, sayuran, makanan yang direbus, dan lain sebagainya.

Namun, ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan dampak yang buruk terhadap janin jika ibu memakannya. Apa saja itu?

1. Ikan yang mengandung merkuri tinggi

Seafood mengandung sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak dan fungsi penglihatan bayi. Namun, juga mengandung zat berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada beberapa ikan. Ikan yang mengandung merkuri tinggi dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak bayi. Semakin besar ukuran ikan, semakin besar juga merkuri yang dikandungnya. Lembaga makanan dan obat Amerika atau The Food and Drug Administration (FDA) melarang ibu hamil untuk memakan ikan todak, ikan hiu, ikan makerel raja, dan tilefish karena kandungan merkurinya yang sangat tinggi. Jenis ikan tersebut mungkin jarang di Indonesia, namun ada baiknya ibu mengetahui hal ini.

Beberapa jenis seafood lain yang sering ditemui juga mempunyai kadar merkuri tinggi tetapi tidak setinggi ikan-ikan yang telah disebutkan di atas. Contohnya adalah udang, salmon, tuna, sarden, catfish, ikan bilis, ikan tilapia, dan ikan trout. Konsumsi ikan-ikan ini sebaiknya dibatasi hanya 2 kali per minggu.

2. Seafood mentah atau setengah matang
Seafood mentah atau dimasak setengah matang dapat membahayakan janin karena terkadang terdapat cacing parasit pada makanan laut mentah. Oleh karena itu, sebaiknya hindari ikan dan kerang mentah, seperti yang biasanya ada di shushi dan sashimi dan masak ikan hingga matang sempurna. Masak ikan pada temperatur 63 derajat Celcius. Masak udang, lobster, dan kerang sampai mereka berubah warna menjadi putih seperti susu. Masak kerang sampai cangkang mereka terbuka.

3. Daging sapi dan unggas setengah matang
Daging sapi dan unggas (ayam, burung, bebek) yang dimasak setengah matang dapat mengandung parasit toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin. Untuk mencegah keracunan, sebaiknya masak daging sapi dan daging unggas sampai matang sempurna, tidak ada darah. Jika perlu, gunakan termometer untuk memastikan kematangannya.

4. Telur mentah atau setengah matang
Masaklah telur sampai matang, sampai kuning dan putih telur berubah menjadi padat. Hal ini dilakukan untuk mencegah keracunan karena bakteri salmonella yang ada dalam telur. Salmonella yang masuk ke tubuh ibu dapat membahayakan janin dan juga dapat membuat ibu terkena diare dan muntah. Hindari juga makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang, seperti mayonaise yang dibuat sendiri.

5. Minuman yang tidak dipasteurisasi
Susu menyehatkan jika sudah dipasteurisasi atau sudah melalui tahap pemanasan. Namun, jika belum dipasteurisasi sebaiknya ibu hamil jangan meminum susu tersebut. Susu atau produk susu yang belum melalui proses pasteurisasi dapat menyebabkan keracunan karena kemungkinan masih terdapat bakteri di dalamnya. Hindari juga minum susu murni mentah, seperti susu sapi atau susu kambing yang belum dipasteurisasi.

6. Hati
Hati, seperti hati ayam atau hati sapi, mengandung banyak vitamin A. Konsumsi vitamin A berlebihan dapat membahayakan janin. Sebaiknya batasi konsumsi hati bagi ibu hamil.

7. Kafein
Kafein dapat melewati plasenta dan mengakibatkan dampak pada detak jantung bayi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi banyak kafein selama hamil berhubungan dengan peningkatan risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah, dan kematian bayi saat lahir, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut. Sebaiknya batasi konsumsi minuman dan makanan yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi, pada ibu hamil.

8. Alkohol
Ibu yang minum alkohol mempunyai risiko keguguran dan kematian bayi saat lahir lebih tinggi. Terlalu banyak konsumsi alkohol saat hamil dapat mengakibatkan fetal alcohol syndrome yang dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan kemunduran mental pada anak. Minum sedikit alkohol bahkan dapat berdampak pada terganggunya perkembangan otak bayi.

9. Suplemen vitamin dan minyak ikan
Sebaiknya jangan konsumsi suplemen multivitamin dengan dosis tinggi, suplemen minyak hati ikan, atau suplemen lain yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Terlalu banyak asupan vitamin A dapat membahayakan janin. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda jika ingin mengonsumsi suplemen.

Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Sekian dan seperti biasa, terimakasih.

2 Response

avatar

Tambah 1 lagi om,, gl boleh makan beling :v
Keren webnya,, ringan,, kapan ane punya web gini ya :/

avatar

wkwk :'v ini wa dp kah

Click to comment